Page 33 - Siluman Ular
P. 33

agar La Upe kembali  lagi esok hari  untuk  mendengarkan

            permintaan pertama Tuan Putri. Sesudah itu, La Upe kembali ke
            rumah orang tua angkatnya.

                    Pada malam  harinya, La Upe tidak dapat  tidur. Ia ingin
            segera cepat siang agar tahu apa yang akan diminta oleh  Tuan
            Putri. Di istana,  Putri Andi Tenripada juga tidak  dapat  tidur. Ia
            sedang  menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba  pintu  kamar
            dibuka oleh sesosok makhluk yang sangat menakutkan. Makhluk
            tersebut badannya seperti  seekor  ular, tetapi kepalanya seperti
            manusia. Makhluk itu bertanya kepada Putri Andi Tenripada.

                    “Tuan  Putri yang manis, ada apa  Tuan  Putri menyuruh

            saya datang malam-malam begini? Apakah ada yang merisaukan
            hati Tuan Putri?”

                    “Benar,  Petta  Tenricaca E  Gau’na.  Tadi pagi  seorang
            pemuda datang menghadap Baginda Raja untuk meminang saya.
            Ia menyetujui  syarat-syarat  yang saya ajukan kepadanya. Kira-
            kira apa yang harus saya lakukan agar pemuda itu kalah dalam
            sayembara ini?”


                    “Oh,  itu alasan Tuan  Putri memanggil  saya?  Itu  perkara
            yang mudah. Pergilah nanti dengan sembunyi-sembunyi ke sungai
            yang  mengalir di  luar  kota  ini. Buanglah  cincin tuan  ke dalam
            sungai. Besok pagi, mintalah pada pemuda itu untuk

                    mencari cincin Tuan yang hilang. Beri batas waktu sehari
            semalam agar permintaan Tuan Putri tidak dapat dipenuhi.

                    Putri Andi Tenripada sangat gembira mendengar petunjuk
            gurunya.


                                         27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38