Page 34 - Siluman Ular
P. 34

“Terima kasih atas petunjuk guruku. Sekarang saya baru

            bisa tenang.”

                    “Besok malam saya kembali lagi Tuan Putri yang cantik.”

                    Sesudah berkata  demikian, makhluk  yang  menakutkan
            itu pergi, sedangkan Putri Andi Tenripada diam-diam ke luar
            menuju  sungai  untuk  melemparkan  cincin di jarinya. Sesudah
            itu, ia kembali ke istana tanpa ada seorang pun yang mengetahui
            perbuatannya.


                    Keesokan  harinya,  sudah banyak  orang  berkumpul  di
            istana Datu Makkulau. Mereka penasaran ingin melihat anak muda
            yang berani meminang Tuan Putri. Mereka berpikiran anak muda
            yang berani itu pasti anak seorang raja besar. Akan tetapi, mereka
            sedikit kecewa karena pada diri anak muda itu tidak mengenakan
            pakaian kebesaran meskipun dari wajah dan postur tubuh tidak
            mengecewakan.

                    Dengan  tenang  La Upe berjalan  menuju  kursi yang
            diperuntukkan  baginya. Ia  duduk berhadapan  dengan  Putri

            Andi  Tenripada. Tidak lama  kemudian, Tuan Putri bangkit dari
            duduknya.

                    Lalu,Tuan  Putri berkata,  “Tuan  La Upe, pinangan  Tuan
            kami terima, tetapi Tuan harus dapat memenuhi tiga permintaan
            kami. Untuk memenuhi tiap-tiap permintaan, Tuan diberi waktu
            sehari  semalam. Apabila  permintaan  tersebut tidak  dapat
            dikabulkan, kepala Tuan yang menjadi taruhannya. Apakah Tuan
            masih sanggup?”

                    Dengan tegas La Upe menjawab pertanyaan Putri Andi


                                         28
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39