Page 36 - Siluman Ular
P. 36

Tenripada.


                    “Tuan Putri Andi Tenripada yang budiman, saya tidak akan
            mundur sekalipun nyawa taruhannya.”

                    Semua orang kagum  mendengar jawaban  yang tegas.
            Orang-orang mulai tertarik kepada anak muda  yang berwibawa
            itu.


                    Sesudah  itu,  Raja  Datu  Makkulau  bertanya  pada  Putri
            Andi Tenripada, “Anakku Andi Tenripada, Tuan La Upe sudah siap
            untuk melaksanakan perjanjian yang telah disepakati. Sekarang
            apa permintaan Ananda yang pertama?”

                    Putri Andi Tenripada bangkit dari tempat duduknya, lalu
            berkata dengan suara keras, “Tuan La Upe, permintaan kami yang
            pertama  ialah  carikan  cincin kami  yang  jatuh  ke dalam  sebuah
            sungai. Terhitung sehari  semalam  dari  sekarang,  Tuan  harus
            sudah menyerahkan cincin itu kepada kami. Sekarang Tuan boleh
            pulang dan kembali lagi besok. Kami menanti Tuan di sini.”


                    La Upe terkejut mendengar permintaan yang tidak masuk
            akal itu. Bagaimana caranya mendapatkan cincin di dasar sungai?
            Bentuk cicinnya juga ia tidak tahu? Dengan perasaan sedih, La Upe
            kembali ke rumah orang tua angkatnya.

                    Orang-orang yang hadir pun kembali ke rumahnya. Mereka
            akan hadir lagi besok untuk menjadi saksi.










                                         30
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41