Page 37 - Siluman Ular
P. 37
Petang harinya, La Upe berjalan-jalan menuju sebuah
sungai untuk menenangkan hatinya. Ia duduk di sisi sungai sambil
termenung memikirkan permintaan Putri Andi Tenripada.
Tiba-tiba ia terkejut mendengar suara dari dalam sungai.
“Wahai Tuanku yang baik hati, apakah gerangan yang Tuan
renungkan? Katakan pada kami, mungkin kami dapat menolong
Tuan.”
La Upe tersentak dari lamunan. Ia tidak melihat siapa
pun di sekitarnya yang dilihat hanya seekor ikan yang pernah
ditolongnya. La Upe menjawab pertanyaan ikan.
“Ah, ikan! Saya memang sedang bersusah hati. Putri Andi
Tenripada menyuruh saya mencarikan cincinnya yang jatuh di
dasar sungai. Bagaimana saya akan mendapatkan cincin itu sedang
melihatnya pun tidak pernah? Besok, cincin itu sudah harus ada
di tangannya. Kalau saya tidak bisa memenuhi permintaannya,
kepala saya menjadi taruhannya.”
“O, itu yang membuat Tuanku bersusah hati. Tuan tidak
usah khawatir. Saya ini rajanya ikan yang pernah Tuan tolong. Saya
akan memerintahkan sekalian rakyatku untuk mencari cincin itu
di semua sungai. Saya harap Tuan tunggu kira-kira satu jam lagi.”
Sesudah berkata demikian, ikan itu menghilang. La Upe
menunggu sejam lamanya. Tepat sejam kemudian, ikan itu pun
muncul. Ia membawa sebentuk cincin yang indah dan bagus. Cincin
itu dihiasi sebutir berlian yang besar dan sangat mahal harganya.
Cincin itu diserahkannya kepada La Upe, seraya katanya, “Tuanku
31