Page 38 - Siluman Ular
P. 38
La Upe yang baik hati, inilah cincin Tuan Putri Andi Tenripada.
Terimalah cincin ini dan serahkan kepada Tuan Putri esok pagi.”
La Upe sangat senang menerima cincin dari raja ikan.
Ia bersyukur Tuhan Yang Mahakuasa telah menolongnya dari
kesusahan.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali La Upe sudah bangun.
Sebelum berangkat ke istana, ia membantu orang tua angkatnya
merapikan rumah. Setelah itu, ia berangkat ke istana. Di istana
sudah banyak orang yang datang, mulai dari rakyat biasa sampai
pembesar-pembesar istana. Mereka akan menjadi saksi peristiwa
yang akan terjadi.
La Upe masuk istana dengan tenangnya. Ia dipersilakan
duduk tepat di hadapan raja dan Putri Andi Tenripada. Putri Andi
Tenripada bangkit dari tempat duduknya, lalu berkata, “Tuan
La Upe, apakah Tuan sudah siap menyerahkan cincin yang kami
minta kemarin?”
Semua mata tertuju ke tempat La Upe duduk. Semua
yang hadir ikut tegang. La Upe berdiri dari tempat duduknya.
Diambilnya sebuah benda dari dalam sakunya. Kemudian
diserahkannya benda itu kepada Putri Andi Tenripada. Tuan Putri
terkejut menerima cincin dari La Upe yang ternyata miliknya
yang dibuang ke dalam sungai. Dengan suara yang lantang Putri
Andi Tenripada berkata, “Tuan La Upe, kali ini Tuan berhasil
memenuhi permintaan kami. Datanglah esok pagi kemari untuk
mendengarkan permintaan kami yang kedua.”
32