Page 39 - Siluman Ular
P. 39

“Baik, Tuan Putri. Saya siap menerima perintah Tuan Putri

            selanjutnya,” jawab La Upe sambil minta izin pulang.

                    Berita keberhasilan La Upe dalam  menerima  tantangan
            Putri Andi Tenripada tersiar  sampai ke pelosok negeri.  Semua
            orang membicarakan pemuda yang gagah berani itu. Selama ini
            peserta sayembara tidak pernah ada yang dapat menyelesaikan
            tantangan pertama. Oleh sebab itu, rakyat semakin antusias ingin
            mengetahui kisah selanjutnya.

                    Pada malamnya, La Upe tidur dengan nyenyak.  Ia  tidak
            takut  lagi karena ia percaya Tuhan akan  melindunginya.  Di
            istana, Putri Andi Tenripada sedang duduk termenung. Hatinya

            sedih karena permintaannya dapat dipenuhi oleh La Upe. Tiba-
            tiba  makhluk  berkepala  ular datang  menghampiri  Putri Andi
            Tenripada.

                    “Tuan,  kelihatannya sedang bersusah  hati. Apakah yang
            Tuan sedang pikirkan?”

                    “Ah, Petta  Tenricacca E  Gau’na.  Anak  muda  itu  dapat

            memenuhi permintaanku.  Saya  khawatir,  anak  muda itu  dapat
            memenuhi permintaanku selanjutnya. Kalau hal ini terjadi, kita
            tidak akan dapat bersenang-senang lagi dan berpesta. Jadi, apa
            yang harus kuminta esok pagi yang mustahil dapat dipenuhinya?”
            tanya Putri Andi Tenripada.

                    “Itu soal yang mudah,” jawab Petta Tenricacca E Gau’na.
            “Nah, mintalah kepada anak muda itu sebuah jambu yang disebut
            jampu barakkae. Pohon jambu itu tumbuh di sebuah gunung yang
            disebut Bulu Tenriwawo. Pohon jambu itu hanya berbuah sebuah



                                         33
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44