Page 41 - Siluman Ular
P. 41
pula dengan La Upe, ia juga tidak pernah mendengar benda yang
disebut Tuan Putri.
Sore hari, La Upe pergi berjalan-jalan untuk melepaskan
kepenatan pikirannya. Kakinya dilangkahkan sekehendak hatinya.
Setelah lelah berjalan, ia duduk di atas sebuah batu. Tiba-tiba
datanglah dua belas ekor kera. La Upe hendak lari, disangkanya
kera-kera itu akan menyerangnya. Akan tetapi, ia ditahan oleh
pemimpin kera dan kera itu berkata, “Tuan La Upe, kami sudah
lama mencari-cari Tuan.
Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Tuan.
Kalau tidak ada Tuan, bangsa kami mungkin sudah binasa di
makan ular. Untunglah ular itu sudah Tuan binasakan. Sekarang
kerajaan kami sudah aman kembali. Saya kagum dengan kesaktian
yang Tuan miliki.”
”Ah, jangan terlalu berlebihan. Kalau bukan karena Allah,
saya ini hanya manusia biasa seperti yang lainnya.”
”Lalu, Tuan sedang apa di sini? Kami perhatikan Tuan
termenung saja dari tadi. Apakah kiranya yang Tuan pikirkan?”
“Kera sahabatku, saya memang sedang memikirkan
permintaan Putri Andi Tenripada. Tuan Putri menyuruh saya
mencari buah jambu yang tumbuh di puncak gunung. Kalau dalam
waktu sehari semalam belum berhasil, saya akan dihukum.”
“Tuan La Upe jangan berkecil hati lagi. Kami akan
membantu Tuan. Kami adalah penghuni Bulu Tenriwawo. Sekarang
Tuan pulang saja, tetapi jangan lupa beri tahu di mana tempat
tinggal Tuan. Besok pagi, sebelum matahari terbit, buah itu sudah
35