Page 42 - Siluman Ular
P. 42

ada di tangan Tuan.”


                    La Upe menggambarkan letak rumahnya kepada pimpinan
            rombongan kera. Dengan perasaan gembira La Upe pulang  ke
            rumah orang tua angkatnya.

                    Pagi-pagi  sekali  La Upe sudah bangun.  Keadaan  di luar
            masih gelap, tetapi ia melihat ada sebuah benda yang menyilaukan
            matanya. Ia pun mendekati benda itu. Ketika akan mengambil
            benda itu, La Upe sudah  dikelilingi oleh berpuluh-puluh ekor
            kera. Akan tetapi, kera-kera itu tidak mengganggunya. Di tengah
            lingkaran berdiri seekor kera putih yang sedang memegang benda
            yang  menyilaukan mata  itu.  Kemudian, raja  kera itu berkata,

            “Tuanku  La Upe  yang  baik  hati,  inilah  buah  jampu  barakkae.
            Terimalah buah ini dan serahkan pada Tuan Putri!”

                    La Upe mengambil  buah  jambu  itu dan mengucapkan
            terima kasih kepada raja  kera  serta  pengikut-pengikutnya.  Ia
            membungkus  jambu barakkae dengan  sapu  tangan  agar tidak
            hilang. Raja kera dan pengikutnya kembali lagi ke dalam hutan,
            sedangkan La Upe kembali ke rumahnya.


                    Sebelum  azan  subuh  berkumandang,  La Upe sudah
            bangun.  Ia  bersiap-siap menuju  istana,  sudah tidak  sabar  ingin
            segera bertemu dengan Putri Andi Tenripada.

                    Hari  itu, istana  sudah dipenuhi  oleh orang-orang yang
            ingin melihat La Upe.  Mereka  penasaran  apakah  La  Upe  dapat
            memenuhi permintaan  Tuan Putri yang  kedua. Tidak lama
            kemudian  La Upe masuk.  Semua  mata  tertuju  padanya.  La Upe
            berjalan dengan tenang menuju tempat duduk yang disediakan.



                                         36
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47