Page 47 - Siluman Ular
P. 47

“Ah, burung,  saya  memang  sedang bersedih  hati.  Putri

            Andi Tenripada meminta saya mengalahkan Petta  Tenricacca E
            Gau’na, sedangkan nama itu baru kali ini saya dengar.”

                    “Tuan, jangan bersusah hati. Saya akan menolong Tuan.

            Saya ini adalah burung yang disebut Petta Manurung E yang pernah
            Tuan tolong. Tuan tunggu saja di sini, saya akan menyerahkan apa
            yang diminta Putri Andi Tenripada.”


                    Tidak  berapa  lama,  Petta  Manurung  E  sudah  kembali
            dengan membawa bungkusan berisi  sisik ular. Ia  menyerahkan
            bungkusan itu kepada La Upe.


                    “Berikanlah kepada Tuan Putri. Jangan bersedih hati lagi.
            Percayalah Tuhan akan menolong orang yang baik hati.”

                    La Upe menerima bungkusan itu dengan hati gembira. Ia

            hendak mengucapkan terima kasih, tetapi burung itu sudah tidak
            ada lagi.

                    Keesokan  hari setelah  sarapan,  La Upe pergi  menuju

            istana. Orang-orang sudah tidak sabar ingin melihat La Upe.

                    ”Menurutmu,  ia  bisa  mendapatkan  bagian  tubuh  Petta
            Tenricacca E Gau’na tidak?” tanya salah seorang pengunjung.


                    ”Mana mungkin. Selama ini belum pernah ada orang yang
            dapat  mengalahkannya,” jawab lelaki  tua  yang berdiri  paling
            depan.





                                         41
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52