Page 51 - Siluman Ular
P. 51

”Ayo, kalau  berani lawan  aku!”  tantang  La Upe sambil
            meliuk-liukan tubuhnya. Kakinya dibuat dalam posisi kuda-kuda.

                    ”Eeehh..., berani benar  engkau  menantangku! Sebentar

            lagi tubuhmu akan kuremukkan!” kata ular sambil menjulurkan
            kepalanya ke arah La Upe. La Upe cepat-cepat  menghindar
            dari serangan ular itu. Ia berlari ke balik pintu. Ular tidak mau
            buruannya lolos, ia mengejar La Upe. Tiba-tiba La Upe merasakan

            tangannya sudah berdarah.

                    ”Awas, kau!” kata La Upe geram.


                    La Upe yang  sudah merasa  terancam  nyawanya,
            mengeluarkan  tongkat  La Mappatunru.  Tongkat  itu  dipukulkan
            ke  badan ular, tetapi ular itu melakukan perlawanan. La Upe
            tidak  mau  menyerah, ia memukulkan tongkatnya berkali-kali

            hingga ular itu kesakitan.  Tiba-tiba,  ular itu menghilang dari
            pandangannya berganti dengan seorang perempuan berpakaian
            serba  hitam.  Ia  Merintih  kesakitan  perempuan  itu  memegang
            Punggung.La Upe tidak  percaya apa  yang dilihatnya. Ia tidak

            sadar  yang dipukulnya tadi  bukanya ular, tetapi seorang
            Perempuan  yang tidak  bersalah.  “Rasakan ini pukulanku!”




                    ”Aduuuuh, ampun, ampun!” teriak ular memohon ampun.

                    ”Maa... maaaaf, saya tidak tahu kalau kamu ini manusia,”
            kata La Upe lagi. Ia tidak mengira sama sekali kejadian itu.






                                         45
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56