Page 52 - Siluman Ular
P. 52

Perempuan  itu  tidak  menjawab  sepatah kata  pun.  La

            Upe tidak mengenalinya karena wajahnya tertutup rambut yang
            berantakan.

                    La Upe kasihan melihat keadaan perempuan itu, lalu

            ia mengeluarkan  salep  dan  menggosokkannya  ke punggung
            perempuan  itu.  Keanehan pun  terjadi,  pakaian  yang  dikenakan
            ular itu tanggal seperti ular yang terkelupas kulitnya. Kemudian
            perempuan itu menghilang digantikan oleh seorang putri yang

            cantik jelita, yakni Putri Andi Tenripada.

                    “Tuanku,  saya  berhutang  budi  pada  Tuan.  Tuan  telah
            melepaskan saya dari pengaruh sihir, Petta Tenricacca E Gau’na.

            Bertahun-tahun, saya terjebak dalam sihir siluman ular.”

                    ”Mengapa bisa terjadi?” tanya La Upe keheranan.


                    Putri mulai  bercerita.  Katanya, ”Awalnya ketika saya
            sedang bermain di tepi sungai, saya tidak sengaja menginjak anak
            ular. Melihat saya ketakutan, para pengawal menangkap anak ular
            tersebut lalu memukulnya hingga mati. Tiba-tiba, datang seekor

            ular besar mematuk saya.  Ia marah melihat anaknya mati.” Putri
            Andi Tenripada terdiam sejenak  menarik napas  panjang  lalu
            meneruskan lagi ceritanya.


                    ”Saat itu, saya sudah berusaha meminta maaf, tetapi ular
            besar  tersebut  tidak  mau  memaafkan.  Ia  ingin  hutang  nyawa
            dibayar dengan nyawa. Ia  berjanji tidak  akan membunuh saya





                                         46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57