Page 17 - Cerita Siriway Warry
P. 17
pun berjalan hendak kembali pulang dengan membawa
banyak ikan hasil tangkapannya. Diam-diam dua orang
gadis sedang memperhatikan sosok Siriway. Mereka
sedang duduk di atas batu besar pinggiran pantai yang
dilalui Siriway sambil menganyam nauw, yaitu gelang
tangan dari serat tali. Keduanya begitu terpesona
dengan sosok pria yang lewat di depan mereka.
“Siapa dia ya, Kak?” Seorang di antaranya
bertanya pada kakaknya, sambil menunjuk ke arah
Siriway yang berjalan masih agak jauh dari mereka.
“Sssst, jangan keras-keras. Ayo kita sembunyi
di balik pohon bitanggor itu agar lebih jelas melihat
pemuda itu. Aku juga penasaran, siapa dia? Tampaknya,
dia orang baru di daerah ini,” kata kakaknya sambil
menuntun adiknya ke arah yang ia maksudkan. Rupanya
gadis yang dipanggil kakak ini sudah lebih dahulu
melihat pemuda tampan itu. Keduanya mengendap-
endap memperhatikan ke arah mana Siriway pergi.
“Tampaknya, ia jalan ke arah Tanjung Bessna
Kissy, Kak!” ucap sang adik.
“Iya ya, di sebelah tanjung itu, ada beberapa
kampung. Pasti pemuda tampan itu tinggal di salah satu
10