Page 27 - Cerita Siriway Warry
P. 27
diiringi tabuhan tifa. Semuanya terlihat menikmati,
apalagi suasana pesta dengan mengundang kampung-
kampung tetangga seperti itu, sangat jarang dilakukan.
Disediakan bermacam-macam makanan di pesta itu.
Makanan basah, maupun makanan kering. Acara dansa
dipusatkan di rumah Ondoafi. Saat pesta dimulai,
Ondoafi meminta supaya kedua putrinya melihat-lihat
setiap pemuda yang datang. Siapa tahu di antaranya
ada sosok pemuda yang mereka cari. Eiko dan Waiko
memperhatikan dengan saksama, setiap pemuda yang
datang. Mereka berharap dapat melihat sosok pemuda
yang pernah mereka lihat di pantai waktu itu.
Hari sudah menjelang sore. Sosok yang mereka
harapkan belum juga tampak. Sampai pesta berakhir,
pemuda yang dicari tidak terlihat. Pesta pun terus
dilanjutkan berbulan-bulan hingga semua kampung di
pesisir pantai sudah diundang. Namun, pemuda yang
diharapkan belum juga terlihat. Lamanya pesta adat
itu sangat melelahkan warga kampung. Mereka mulai
mengeluh karena bahan makanan sudah mulai habis.
Semuanya sudah diberikan kepada setiap tamu yang
datang ke pesta. “Ah, aku tak mengerti dengan Pak
Ondo. Untuk apa mengadakan pesta sudah berbulan-
20