Page 33 - Cerita Siriway Warry
P. 33
4. SIASAT SANG NENEK
Hari masih pagi, Ondoafi Deponeway sudah berada
di pondok A Mau Meng.
“Dunumbuna foi kemeng (selamat pagi),” Ondo
memberikan salam kepada A Mau Meng. Ia disambut
hangat nenek tua itu.
“Mari Anak Ondo, masuklah dalam pondok tua yang
kecil ini. Maafkan, pondok sederhana dari daun sagu
ini harus menyambut kedatangan orang besar seperti
Nak Ondo,” ujar A Mau Meng merendah. Ia menyadari
posisinya dalam masyarakat adat.
“Mama jangan merendah seperti itu. Sudah
kewajiban saya untuk datang menyapa setiap warga
untuk mengetahui kehidupan mereka.” Sebagai orang
yang lebih muda, Ondo harus menyapa A Mau Meng
dengan sebutan mama. Ia pun memperhatikan suasana
sekitar pondok sang nenek. Di sana ada perahu yang
diukir, penikam ikan serta ada banyak ikan yang sudah
diasap yang diletakkan di atas tungku perapian. Dalam
26