Page 40 - Cerita Siriway Warry
P. 40

“Baiklah,  kalau  begitu.  Maaf  sudah  mengganggu
            kalian.”  Segera  A Mau  Meng membaca  mantra  untuk

            mengembalikan mereka ke tempat asalnya.
                 Hari itu, semua makhluk penghuni tanjung sebelah

            timur, utara, barat, dan selatan yang  dipanggil A Mau
            Meng memberikan jawaban yang sama. Namun, ia tidak

            kehilangan akal. Diajaknya Siriway untuk menyertainya
            ke tempat nenek itu akan memanggil orang-orang yang

            sudah meninggal.
                 “Ayo, Cucuku, kita ke arah sana!” ujarnya sambil

            menunjuk arah yang dimaksudkannya.
                 “Baik, Nek!” Siriway  hanya  mengikuti  arah  yang

            ditunjukkan neneknya.
                 “Apa yang akan kita lakukan di sini, Nek?” tanya

            Siriway
                 “Kamu  tenang  saja,  Cu.  Nenek  akan  memanggil

            orang-orang  yang  sudah  meninggal.  Semoga  mereka
            bersedia  menyertai  kita  ke pesta  dansa  itu.”  A Mau

            Meng  menjawab  Siriway  dengan  santai.  Selanjutnya,
            sambil mengunyah kulit mesou, mulutnya komat kamit

            membaca mantra doa sakti.
                 “Kisi  mesou  ne, yepa  mesoune  mepalro, sre  do-

            sre mire mewe de ate sane, we kna bingtikei betopuke,
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45