Page 44 - Cerita Siriway Warry
P. 44

suasana hutan yang sunyi sepi, menjadi semarak kala
            itu.

                 Oh,…Deponeway simiwe niare-miaro.
                 Oh,..Deponeway simiwe kalre-kalro.

                 Kisi Mesone yepa Mesoune mefalre-mefalro
                 Oh,…Arengka piyene, Yepa piyene kalre-kalro.



                 Mereka  menyanyi  dengan  merdunya.  Kelompok

            penari itu disiapkan dengan baik. Para lelaki dipasangi
            tujuh ekor burung cenderawasih, yakni satu di kepala,

            dua ekor di atas bahu (terpasang pada wau sro yang
            terbuat  dari  kayu),  dua  di  bagian  lengan  dan  dua  di

            bagian kaki.
                 Busana  tarian  terbuat  dari  kulit  kayu  duru  yang

            direndam  beberapa  hari  dalam  air,  kemudian  dijemur
            dan  dijahit.  Penari  perempuan  dilengkapi  dengan

            selendang yang ujungnya berfungsi sebagai bunga kipas
            saat berdansa.

                 A  Mau  Meng  terkagum-kagum  melihat  semua
            persiapan ke acara pesta dansa itu.

                 “Hahahaha  benar-benar  sempurna.  Siapa  lagi
            yang bisa menandingi kegagahan kita ini.” A Mau Meng

            menyemangati rombongan tarinya itu.




                                          37
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49