Page 45 - Cerita Siriway Warry
P. 45

“Kitalah yang terbaik! Kitalah yang terbaik!” sahut
            penari-penari itu, bersamaan.

                 “Ayo  kita  latihan  untuk  memantapkan  gerakan
            kita.” A Mau Meng memberikan komando untuk latihan.

            Ketika,  mereka  latihan,  tifa  dibunyikan,  para  penari
            mulai berdansa dengan kesamaan gerak, kaki, tangan,

            kepala bahkan seluruh tubuh mereka. Darahnya terasa
            mendidih. Semangatnya terasa memuncak.

                 “Inilah  harga  diri  kami  orang  Kampung  Wauna”
            gumamnya.

                 Tibalah saatnya rombongan A Mau Meng menuju
            Kampung  Deponeway.  Mereka  berjalan  beriringan

            dengan  iringan  tabuhan  tifa  serta  tiupan  kulit  bia.
            Para penari berada di barisan depan kemudian diikuti

            A Mau  Meng bersama  Siriway.  Suasana  pesta  di
            Kampung  Deponeway  hari  itu,  terlihat  sangat  ramai

            jika  dibandingkan  dengan  pesta-pesta  sebelumnya.
            Makanan dan minuman lebih banyak disiapkan.

                 Ketika  memasuki  kampung, pemimpin  penari
            menyanyikan sebuah lagu dan disambut beramai-ramai

            dengan  perpaduan  suara  laki-laki  dan  perempuan
            penari lainnya.







                                        38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50