Page 50 - Cerita Siriway Warry
P. 50

suasana Kampung Deponeway. Gerakan tarian mereka,
            senada  seirama  dan  terlihat  sangat  seragam.  Oh.

            Deponeway  smiwe-miare-miaro,  lirik  lagu  itu  terus
            dinyanyikan  mengikuti  tabuhan  tifa.  Lambat,  cepat,

            keras, lemah, dan bergantian didemonstrasikan melalui
            gerak dan lagu para penari.

                 Tiba-tiba Weiko berkata kepada kakaknya, “Lihat,
            Kak! Pemuda yang ada di barisan tengah itu.”

                 “Yang mana?” tanya Eiko lagi. Matanya mengikuti
            arah yang ditunjukkan  adiknya.

                 “Oh,  iya,  benar!  Itu  dia,  pemuda  tampan  itu.”
            Sontak keduanya kegirangan, pandangan mata mereka

            tidak lepas lagi dari sosok pemuda itu.
                 “Cepat!  Beri  tahu  Ayah.”  Eiko menyuruh adiknya

            untuk  melaporkan  keberadaan  pemuda  itu  kepada
            Ondo.  Waiko  segera  menghampiri  ayahnya  dan

            memberitahukan  keberadaan  pemuda  itu.  Ondo
            langsung  mendekati  Eiko untuk  memastikan  apa  yang

            dikatakan Waikomeng.
                 “Benar, Ayah, lelaki itu ada di antara para penari-

            penari itu.” Aiko kegirangan sambil menunjuk ke arah
            penari. Siriway tidak menyadari kalau ia terus diawasi.

            Ia  terus  saja  menari  dan  menari  hingga  ia  merasa




                                          43
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55