Page 54 - Cerita Siriway Warry
P. 54
Malam itu di rumah Ondoafi, Eiko dan Waiko
terus memegangi Siriway dengan sangat erat. Mereka
tidak mau Siriway pergi dari mereka. Keduanya terus
merayu dan membujuk Siriway supaya menjadikan
mereka istrinya. Permintaan itu ditolak Siriway.
“Apakah kalian sudah mengetahui jati diri saya
yang sebenarnya? “ tanya Siriway dengan tenang pada
kedua putri itu.
“Siapa pun dirimu, kamulah pemuda tampan yang
kami idam-idamkan,” sahut Eikomeng.
“Tahukah kalian, kalau dulu akulah anak kecil yang
kalian usir sewaktu kalian bermain di halaman rumah
ini, tetapi aku tidak akan mengenang lagi peristiwa
pahit itu. Aku sudah disadarkan oleh sikap nenekku yang
telah mengangkat harga diri kami dengan rombongan
tarinya yang menggemparkan kampung ini.” Siriway
berkata dengan penuh kewibawaan. Eiko dan Waiko
kaget, tetapi tak sedikit pun permintaan maaf keluar
dari mulut mereka.
“Pokoknya, kamu harus mau menjadikan kami
istrimu.” Kedua putri itu serentak menyela Siriway.
“Sudah saya duga, pesta dansa yang diadakan
kampung ini ada maksud yang terselubung, tetapi
47