Page 23 - Sulbar-Tuing-Tuing dan Pancing Emas
P. 23
Bersamaan dengan jawaban itu lampu yang berada di
tengah-tengah balai pertemuan patah dan terjatuh di lantai.
“Piiiiyaaar....” Pecahan kaca lampu itu berserakan di mana-
mana. Serpihan yang kecil gemerlapan. Para dayang istana
dibantu oleh hulubalang untuk membersihkan serpihan kaca
agar tidak terkena kaki.
Laporan putra Raja itu sangat mengejutkan Raja Arung
Paria. Sang Raja menutupkan kedua telapak tangannya ke
mukanya. Kemudian, Raja Arung Paria mengajak semua
penggawa, hulubalang, dan kedua anaknya bersyukur kepada
Tuhan. Semua menundukkan kepala dan bersyukur kepada
Tuhan karena siapa yang menghilangkan pancing emas itu
sudah diketahui. Suasana menjadi sangat hening.
Raja Arung Paria dengan sangat bijaksana menetapkan
hukuman kepada Putra Raja, anak lelaki yang sangat
disayanginya.
Dengan sangat adil dan bijaksana, Raja Arung Paria
menjatuhkkan hukum adat kepada Putra Raja.
12