Page 31 - Sulbar-Tuing-Tuing dan Pancing Emas
P. 31

Putra Raja dan Putri Raja Arung Paria berjalan menuju

            pantai. Sebelum menyusuri pinggiran pantai mereka berhenti

            sambil memandang laut mandar yang luas.

                 “Pancing Emas, pusaka andalan Kerajaan Arung Paria,

            harus kita temukan, Adikku,” kata Putra Raja sambil memeluk

            pundak adiknya. Namun, adiknya tidak menjawab. Ia hanya

            mengangguk sebagai tanda setuju.

                 “Kita harus terus menyusuri Pantai Mandar ini, tetapi

            kau tidak usah ikut, Adikku. Hanya saya yang menjalani

            hukum adat ini karena sayalah yang salah. Saya yang

            menghilangkan Pancing Emas itu,” kata Putra Raja kepada

            adiknya.

                 “Saya tetap mengikuti ke mana Kakakanda pergi,” kata

            Putri Raja sambil mengelap air matanya yang meleleh di

            pipinya.

                 Kedua kakak beradik itu berpelukan seakan-akan

            tidak ingin berpisah. Namun, sebagai tanggung jawabnya

            Putra Raja tetap meninggalkan adiknya karena medan

            yang dihadapinya akan sangat berat. Namun, sebelum





                                          20
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36