Page 33 - Sulbar-Tuing-Tuing dan Pancing Emas
P. 33

5

                         Kerajaan Dasar  Laut





                 Putra Raja  terus menyusuri Pantai Mandar. Sepanjang

            pantai sudah disusurinya. Akan tetapi, ia tidak menemukan

            Pancing Emas. Pikirannya terus tertuju kepada keselamatan

            adiknya sampai ia tidak memilikirkan kelelahannya. Setelah

            benar-benar tidak ada tenaganya, Putra Raja itu berhenti di

            bawah pohon yang rindang yang tumbuh di pinggir pantai.

            Ia mencari batu besar untuk tempat duduk. Kakinya basah

            karena ombak-ombak kecil yang menyapu daratan.

                 “Ya Tuhan, lindungilah adik hamba yang berada di gubuk

            yang terletak di jauh sana. Semoga dia tetap sehat,” kata

            Putra Raja sambil mengelap air matanya yang menetes di

            pipinya. Di tengah-tengah ia melamunkan adiknya, angin

            pantai semilir menyentuh kulitnya. Kelelahan dan dinginnya

            angin pantai itu menyebabkan Putra Raja itu tertidur lelap.

            Ia juga tidak menyadari bahwa langit menjadi gelap dan

            malam pun tiba.




                                          22
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38