Page 36 - Sulbar-Tuing-Tuing dan Pancing Emas
P. 36

lama kemudian, Putra Raja itu melanjutkan perjalanannya

            walaupun hari telah larut malam.

                 Suasana pinggir pantai sangat gelap dan sepi. Yang

            terdengar hanya desir ombak laut yang menyapu pantai.

            Ketika melihat ke lautan, ia melihat pemandangan yang

            sangat terang di tengah lautan. Namun, ia sangat yakin

            bahwa itu bukan lampu kapal para nelayan. Arah sinar

            itu dari dalam lautan. Ia menduga bahwa sinar itu adalah

            Pancing Emas yang hilang. Ketika sinar itu didekati,

            cahayanya makin terang dan sangat menyilaukan. Putra

            Raja semakin penasaran. Kemudian, ia memberanikan diri

            untuk masuk ke dasar lautan. Putra Raja sangat terkejut

            setelah melihat ada istana di dasar laut. Istana itu sangat

            megah. Pintu istana berukirkan emas dan bertakhtakan

            berlian. Putra Raja memberanikan diri mendekati istana

            yang ternyata adalah sebuah kerajaan.

                 Pintu gerbang istana kerajaan itu sedikit terbuka.

            Kemudian, Putra Raja bertanya pada seorang penjaga istana








                                          25
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41