Page 52 - Sulbar-Tuing-Tuing dan Pancing Emas
P. 52

8

                             Ikan Tuing-Tuing





                 Setelah kembali ke daratan, Putra Raja teringat kembali

            kepada adiknya. Ia menyusuri kembali Pantai Mandar.

            Berhari-hari ia harus berjalan kaki. Setelah beberapa hari,

            Putra Raja melihat dua gubuk yang masih kokoh berdiri.

                 “Adikku! Adikku! Saya berhasil menemukan Pancing

            Emas, pusaka andalan Kerajaan Arung Paria,” kata Putra

            Raja sambil berlari mendekati gubuk.

                 Putra Raja terus berlari mendekati gubuk. Ia tidak

            memperhatikan kakinya yang terantuk-antuk batu. Ia juga

            tidak memperhatikan riak-riak air yang membasahi kakinya.

            Hatinya tiba-tiba berdegup kencang karena tidak terdengar

            suara adiknya menyambut kedatangannya.

                 “Adikku! Adikku! Saya membawa Pancing Emas yang

            dikehendaki Ayahanda,” lanjut Putra Raja dengan suara

            yang makin keras daripada suara sebelumnya.







                                          41
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57