Page 16 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 16

“Upik itu  bukan  tugasmu, Nak. Nanti  tanganmu
            terbakar. Ayo ke sini, cobalah baju baru ini. Tadi baru

            ayah  beli  di pasar.  Kata  penjualnya,  barangnya  baru

            saja datang.”

                Si  Upik bergegas  ke tempat  ayahnya.  Ia  langsung
            mengambil baju itu, memakainya dan memperlihatkan

            pada ayahnya.

                “Wah…wah… anak ayah sangat cantik.”

                Si Upik berlenggok-lenggok dengan baju baru itu.
                “Ayah,  boleh  Upik pakai  keluar.  Upik ingin

            melihatkannya ke tetangga sebelah.”

                “Boleh,  Nak, boleh.  Namun,  jangan  lama-lama  di

            luar, ya.”
                “Iya, Yah.”

                Sebenarnya  si Ibu  tidak  habis  pikir mengapa

            suaminya  itu  terlalu  memanjakan  anaknya.  Baginya,

            lebih baik si Upik dibiasakan bekerja di dapur membantu
            orang  tua,  karena  itu  akan  sangat  baik  untuknya.

            Bagaimana  mungkin  seorang  anak  perempuan  tidak

            pernah  memegang  periuk,  tidak  bisa  memasak,  atau

            membuat sambal.





                                         6
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21