Page 18 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 18
“Si Upik jangan diberi tahu tentang semua ini. Nanti
ia sedih,” katanya.
Ia hanya hanya diam. Ia pun bisa membayangkan
betapa hancurnya hati si Upik kalau mengetahui mereka
sudah jatuh bangkrut. Tentu semua keinginannya sudah
tidak bisa dipenuhi lagi.
Ketika Sutan duduk di ruang tamu sambil meminum
secangkir kopi, si Upik datang.
“Ayah, ayo kita ke pasar. Kata teman-teman Upik,
banyak baju-baju yang bagus baru datang.”
Sutan tertegun. Ia betul-betul bingung. Uang di
sakunya sudah tidak ada. Ia kemudian menemui istrinya
di dapur.
“Kamu masih punya uang. Si Upik meminta baju
baru.”
“Ada sedikit,” jawabnya.
Kemudian, Sutan dan Upik pergi ke pasar untuk
membeli baju baru. Selain baju, ia pun membeli
selendang dan beberapa bungkus makanan.
Sutan berpikir, jika keadannya terus begini tentu ia
tidak bisa memanjakan anaknya lagi. Ia harus mencari
8