Page 24 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 24
Si Upik yang ditanya malah diam saja, pura-pura
tidak mendengar.
“Upik, kamu mendengar kata Ibu apa tidak?”
“Iya dengar. Ibu ini mengganggu saja. Lihat rambut
Upik jadi berantakan lagi,” jawab Upik seenaknya.
“Upik, apakah air yang Ibu suruh sudah kamu ambil
di sungai. Itu ada ember, cepatlah ke sungai.”
“Ya, sebentar, Ibu.”
Ibu tua itu menggeleng-gelengkan kepalanya
dengan tingkah anaknya itu. Bagaimana anaknya
bisa lupa dengan kewajibannya. Namun, ia tidak bisa
memaksa anaknya. Ia tidak boleh terlalu keras kepada
anaknya. Anak yang diajarkan dengan kekerasan akan
menjadi pribadi yang keras. Ia sadar, perilaku itu tidak
baik untuk perkembangan jiwa anaknya.
Kemarau itu sudah menyebabkan musim paceklik bagi
penduduk. Penduduk mulai kawatir akan kekurangan
makanan. Mereka hidup seakan tanpa harapan sama
sekali. Memang tidak ada yang bisa diharapkan untuk
menolong dalam situasi yang seperti itu.
14