Page 28 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 28

Di  tengah  perjalanan,  ia  berpapasan  dengan
            beberapa orang penduduk yang baru kembali dari sungai

            mengambil air. Mereka pun bercerita tentang susahnya

            kehidupan di musim paceklik saat ini.

                “Beras kami sudah hampir habis. Kami juga bingung
            mau  bagaimana  lagi?  Tetapi  seperti  keputusan  tetua

            adat dulu, dalam satu atau dua hari ini kita akan pergi

            ke kampung-kampung tetangga untuk meminjam padi,”

            ujar mereka.
                Jarak antara sungai dan rumah mereka sekitar dua

            ratus meter. Mereka membawa ember untuk mengambil

            air.  Sumber  air  pun  tidak  begitu  banyak.  Di  dalam

            sungai itu penduduk sudah bergotong royong  membuat
            sebuah  lubuk.  Namun,  karena  debit  air  yang    kecil,

            ketika seorang sudah mengambil air dengan ember, air

            menjadi keruh. Mereka harus menunggu beberapa saat

            untuk kembali jernih. Begitu seterusnya.
                Saat  ini  mereka  hanya  mengandalkan  persediaan

            makanan  yang  masih  disimpan  untuk  bisa  tertahan.

            Sebagian  dari  mereka  sudah  pergi  ke  kampung  lain








                                        18
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33