Page 32 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 32

Sementara itu, si Upik yang menguping pembicaraan
            mereka  hatinya  riang  gembira  mendengar  kabar  itu.

            Itu  berarti  sebentar  lagi  ia  akan  berstatus  pengurus

            rumah tangga kerajaan. Bukankah itu cita-cita semua

            perempuan muda yang ada di kampungnya?
                Ia    hampir     melonjak     kegirangan     mendengar

            semuanya itu. Ia seperti bermimpi. Cita-citanya akan

            terkabul.  “Sebentar  lagi  seluruh  isi  kampung  ini  akan

            tahu  siapa  aku?  Tidak  sia-sia  aku  berdandan  selama
            ini,” ujarnya membatin.

                Setelah tamunya pamit, Rusma memikirkan tawaran

            itu. Sebenarnya dengan kondisi saat ini mereka sangat

            rugi untuk menolak tawaran itu.  Akan tetapi, bagaimana
            mungkin  ia  bisa  berpisah  dengan  anak  gadisnya  itu?

            Hanya si Upik yang dipunyanya. Itu berarti di rumah ia

            akan tinggal sendiri.

                Tidak.  Ia  tidak  akan  sanggup  untuk  berpisah
            dengan  si Upik. Bagaimanapun  kelakuannya,  ia  tetap

            menyayanginya. Ia tidak akan sanggup tinggal sendiri di

            rumah itu. “Keputusanku sudah bulat. Sakit dan senang








                                        22
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37