Page 33 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 33

mesti  dijalani  bersama.  Aku tidak  sanggup  berpisah
            dengan buah hatiku,” katanya dalam hati.

                Ia terkejut dari lamunannya ketika si Upik muncul

            dari kamar.

                “Ibu…,  kita  harus  segera  siap-siap.  Tolong  ibu
            siapkan  semua  pakaian  saya.  Sore  ini  juga  saya  akan

            pergi ke istana,” ujarnya.

                “Ayo  Ibu,  bantu  Upik  untuk  beres-beres  barang

            dan pakaian. Upik tidak mau hidup miskin lagi dan mati
            kelaparan,” katanya.

                Si  ibu  terdiam.  Ia  terkejut  mendengar  kata-kata

            anaknya itu. Namun, si Upik terus mendesak.

                “Apakah Ibu tidak mengizinkanku?” katanya.
                “Tidak, Nak. Kamu jangan pergi. Dengan siapa Ibu

            akan tinggal. Ibu tidak mau berpisah denganmu.”

                “Ibu…,  saya  sudah  besar,  jangan  diatur-atur

            begitu.”
                “Upik…, hanya kamu anak ibu satu-satunya.”

                “Saya  ingin  hidup  enak  seperti  orang-orang  lain.

            Tidak seperti saat ini. Jangan halangi saya.”

                “Upik? Dengar kata Ibu.”





                                           23
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38