Page 37 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 37
Musim Paceklik di
Depan Mata
Ibu tua itu kemudian melangkah turun dari rumah.
Kemudian, ia menuju lumbung yang berada persis di
samping rumahnya itu. Ia membuka pintu pelan-pelan
sambil berharap datangnya keajaiban, dan ingin melihat
padi bertumpuk di lumbung itu. Akan tetapi, ia tidak
menemukan keajaiban itu, padinya sudah benar-benar
habis.
Di sudut ruangan ia melihat padi-padi berceceran.
Dikumpulkannya padi-padi itu untuk dijadikan beras.
Akan tetapi, itu adalah persediaan terakhir mereka.
Si ibu terus memutar otak, bagaimana caranya
mendapatkan padi untuk mereka makan. Ia pergi ke
rumah tetangganya, tetapi keadaan mereka hampir
sama, bahkan mereka sudah memakan ubi kayu untuk
pengganjal perut.
27