Page 38 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 38

Ia  pun  pergi  ke  ladang  di  belakang  rumahnya,
            berharap  menemukan  ubi  kayu.  Ia  tidak  mendapat

            apa-apa. Tanaman yang mereka tanam, tidak tumbuh

            karena kering. Harapannya sudah betul-betul menipis.

                “Upik, persediaan kita sudah betul-betul habis. Kita
            mesti ke Pagaruyung untuk meminjam padi. Besok pagi-

            pagi kita mesti berangkat,” katanya tanpa menghiraukan

            jawaban anaknya. Bagaimanapun anaknya tidak peduli

            dan  hanya  peduli  dengan  penampilannya  seraya
            berharap Buyung membawanya ke istana raja sebagai

            pelayanan.  Jika nasibnya  bagus, tentu  salah  seorang

            dari pangeran akan jatuh hati kepadanya.

                “Apa aku bilang, coba aku bekerja di istana, pasti
            keadaan kita tidak akan sesusah ini,” ujarnya.

                Perempuan  itu  hanya diam.  Ia  tahu,  dengan

            membiarkan anaknya bekerja di istana raja, hidupnya

            akan  semakin  hancur.  Ia  akan  tinggal  sendirian  di
            rumah itu.

                “Upik, besok  pagi  kita  akan  pergi  ke  Pagaruyung.

            Bersiap-siaplah,” ujarnya.








                                        28
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43