Page 48 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 48
depan umum, bagaimana mengemukakan ide pikiran,
bagaimana cara menolak pemikiran orang lain dengan
baik sehingga orang yang ditolak tidak merasa dirugikan.
Selanjutnya, mereka pun bermusyawarah mencari
sumber air untuk masyarakat.
“Apa ada yang tahu bagaimana solusi dari sumber
air untuk masyarakat kita saat ini?” ujar Angku
Tumanggung.
“Saya, Angku Datuk, mengingat sumber air kita yang
sudah kian parah, sumur-sumur warga sudah kering,
telaga juga sudah mengering. Kita mesti membuat
sumber air cadangan, paling tidak untuk bekal minum,”
ujar seorang dari belakang.
“Bagaimana kalau membangun kolam yang besar
Angku Datuk. Kita gali tanah agak dalam?” ujar yang
lain.
“Mungkin untuk menggali kolam yang agak besar,
akan membutuhkan waktu, tenaga, biaya yang besar.
Tentu waktu yang akan kita butuhkan sangat lama, itu
pun belum menjamin akan ketersediaan air.”
“Betul-betul,” ujar yang lain.
38