Page 57 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 57

ditegur atau dilarang bisa-bisa anaknya akan merajuk
            dan tidak mau ikut. Sementara ia sangat membutuhkan

            anaknya untuk menolong membawakan padi nantinya.

            Karena  itu,  ia  melihat  saja  tingkah  anaknya  itu.  Ia

            berpakaian seperti orang hendak ke pesta.
                Mereka  pun melangkahkan  kaki dari  rumah.  Sang

            ibu  berjalan  di  depan,  sementara  si  Upik berjalan  di

            belakang. Ia tidak ingin berjalan berdampingan dengan

            ibunya, ia merasa malu.
                Menurutnya,  kecantikan wajahnya  dan  pesonanya

            akan pudar jika berdampingan dengan ibunya. Kadang

            ia berjalan di belakang, terkadang ia berjalan di depan

            ibunya.  Selama  dalam  perjalanan,  ia  bersikap  seolah-
            olah tidak mengenal wanita itu. Bahkan, ketika mereka

            berhenti  di  pinggir  jalan  karena  sudah  kelelahan,  ia

            tidak mau duduk di dekat ibunya itu.

                “Hai, Upik, mengapa kamu biarkan ibumu berjalan
            sendirian,” tegur seorang ibu-ibu yang berpapasan di

            jalan. Si Upik tidak menyahut. Wajahnya dan senyum

            kecutnya  membuat  si  ibu  yang  bertanya  tadi  hanya

            malu sendiri.





                                           47
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62