Page 61 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 61
“Nanti sore saya akan ke kampung lain. Sayang sekali
saya tidak bisa menumpangkan Uni nanti,” katanya.
“Tidak apa-apa, Mamak. Kami bisa berjalan kaki
pulang,” katanya lagi.
Pembicaraan mereka didengar pemilik warung.
“Ah, ada Uni rupanya,” sapa pemilik warung.
Si ibu kemudian berbisik kepada pemilik warung
yang bertampang sangar itu, sepertinya ia parewa di
kampung itu. Setelah mereka pergi, pemilik warung
berbicara dengan lelaki tua pengendara pedati itu.
“Begini Sutan, perempuan yang berbicara dengan
Sutan tadi masih termasuk keluarga saya, jadi saya
mengucapkan terima kasih atas bantuan Sutan,”
ujarnya.
Sutan si pembawa pedati jadi salah tingkah. Dengan
terbata-bata ia berkata.
“Tidak apa-apa, Parewa. Keluarga Parewa itu sama
juga dengan keluarga saya.”
“Ah, ayolah, Sutan, kita minum lagi. Ha ha ha ....”
“Ha ha ha.…”
51