Page 7 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 7

Sekapur Sirih




                    Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah

            Swt.  karena  berkat  limpahan  rahmat  dan  petunjuk-
            Nya,  penulis  dapat  menyelesaikan  penulisan  cerita
            anak yang berjudul Sapan Didiah. Cerita Sapan Didiah
            diangkat  dari  sastra  lisan  yang  masih  berkembang  di

            Batu  Sangkar,  Sumatra  Barat.  Cerita  ini  masih  terus
            dituturkan orang tua kepada anak-anaknya.
                    Dewasa  ini  anak-anak  Indonesia  sudah dijejali
            dengan  cerita-cerita  dari  luar  yang  disiarkan  melalui

            televisi.  Hal  demikian  membuat  anak  lebih  mengenal
            cerita  dari  luar  dengan  latar  belakang  budaya  luar
            dibanding  budaya  kita  sendiri.  Padahal  Indonesia
            mempunyai cerita-cerita rakyat yang lebih mendidik dan

            berurat-akar dari budaya kita sendiri. Langkah menulis
            cerita rakyat dalam bentuk buku ajar merupakan suatu
            bentuk tanggung jawab kita untuk kembali mengenalkan
            anak dengan nilai-nilai luhur budaya kita sendiri.

                    Cerita Sapan  Didiah    merupakan  sebuah  cerita
            yang  sarat  nilai-nilai  luhur  yang  tinggi.  Dalam  cerita
            tersebut  ditemukan  ajaran  untuk  anak  agar  tidak
            durhaka terhadap orang tuanya. Orang tua merupakan

            sosok yang harus dihormati, bagaimanapun kondisinya.
            Walaupun ia tidak berkecukupan dalam ekonomi, tetapi
            ia tetap orang yang harus kita sayangi.




                                        vi
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12