Page 73 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 73
Ia tahu, semua itu adalah hasil dari perbuatannya
selama ini. Air matanya menitik kalau mengingat semua
itu. Ia ingin waktu diputar surut dan kembali ke masa-
masa anaknya itu masih kecil. Ia akan mendidiknya
dengan baik, mengajarkan sifat mandiri dalam diri
anaknya itu.
Namun, kini nasi sudah jadi bubur. Waktu tidak bisa
diputar surut. Ia seperti memanen hasil dari apa yang
ditanamya di waktu lampau. Pelan-pelan ia memandang
ke belakang, memandang anaknya itu. Anaknya yang
menjadi pribadi labil, dan itu semua adalah hasil
didikannya di waktu kecil.
“Tuhan …. Tuhan, maafkan hamba-Mu. Tunjukkanlah
jalan yang benar kepada anakku. Jadikan dia anak yang
berbakti.” Ia menangis sepanjang perjalanan.
* * *
63