Page 76 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 76

kesulitan  mendapatkan  air,  sementara  ia  sekarang
            menemukan sebuah kolam yang airnya jernih.

                Karena  sudah  merasa  cukup  dingin  dan  hausnya

            hilang,  ia  kemudian  keluar.  Kemudian,  giliran  si  Upik

            yang masuk ke pinggir telaga itu. Ia kemudian mencuci
            mukanya, mengambil air, dan meminum air telaga itu

            sepuasnya.  Ia  merasa  kegirangan  karena  selama  di

            perjalanan sangat panas dan kehausan.

                Ia merasa sejuk berada di dalam kolam  yang dingin
            itu. Badannya kian merasa nyaman. Kelihatannya telaga

            itu dangkal karena batu di dasarnya terlihat dari luar.

                Akhirnya  ia  melangkah  lebih  ke  tengah  telaga

            yang  kecil  itu.  Namun,  semakin  ia  ke  tengah,  kakinya
            tergelincir dan air telaga itu menelan tubuhnya.

                Kejadiannya begitu cepat, sebentar saja tubuhnya

            sudah  menghilang  dan  ayam  yang  mereka  bawa

            berterbangan  dan ikut masuk ke kolam itu.
                 “Ibu tolong …. Ibu tolong …. Tolong Upik, Ibu.”

                “Anakku ....”

                “Ibu .…”

                “Maafkan aku, Ibu.”





                                        66
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81