Page 78 - Sumbar-Sapan Didiah-smp
P. 78

telaga  itu  jernih  airnya,  ia  tidak  bisa  melihat  tubuh
            anaknya di dalam telaga itu.

                “Upik …. Upik …. Ibu, toloooong. Tolong, Ibu .…”

                Ia masih mendengar teriakan anaknya minta tolong

            dari dasar kolam itu. Namun, ia tidak melihat lagi tubuh
            anaknya. Air kolam berubah warna menjadi keruh dan

            seperti mendidih.

                “Anakku ….”

                “Ibu, tolongg ....”
                Si  ibu masih  menangis tersedu-sedu.  Ia  tidak

            percaya akan semua itu. Ia duduk di tepi kolam itu dan

            masih  berusaha  untuk  masuk    ke dalam  kolam  untuk

            menolong anaknya. Namun, ia tidak berani, air kolam
            itu seperti bergelombang-gelombang. Ia menjadi takut.

                Kini ia hanya pasrah  duduk di pinggir kolam sambil

            memanggil-manggil nama anaknya.

                “Upik …. Upik ….”
                “Ibu, tolong ….” Suara si Upik sudah mulai terdengar

            sayup-sayup.

                “Upik ….”

                “Ibu ….”





                                        68
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83