Page 12 - Cerita Sumur Keramat Jati Herang
P. 12

“Dari tadi saya belum lihat anak kita, Kosim, Nyai.
            Ke mana saja dia”? tanya Syekh mahdum.

                “Biasalah,  Bah, ke mana  lagi  kalau  bukan  main

            dengan  teman-temannya.  Mumpung  masih  sore,  Bah.

            Apalagi, cuaca  hari  ini  sangat  cerah.  Biarlah  sesekali
            dia bermain dengan teman-temannya, Bah.”

                “Bukan begitu, Nyai, jangan sampai anak kita pulang

            terlalu sore, apalagi sampai Magrib. Ini malam Jumat,

            pamali  kalau    berada  di  luar  rumah  magrib-magrib.
            Nanti diikuti setan.” Syekh Mahdum memang orang tua

            yang sangat perhatian dan sayang kepada anak semata

            wayangnya.

                “Sepertinya,  nanti  malam  akan  terang  bulan.
            Apalagi,  bertepatan  dengan  malam  Jumat.  Malam  ini

            hari keempat belas di bulan Maulid, Bah. Apakah Abah

            lupa?” tanya istri Syekh Mahdum.

                “Oh, ya, Abah sampai lupa. Nah kalau begitu, nanti
            malam pasti banyak orang yang datang berkunjung ke

            Jati Herang, seperti tahun-tahun yang lalu.”

                “Jadi, nanti malam Abah mau ke Jati herang?” tanya

            istri Syekh Mahdum.



                                                                        3
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17