Page 32 - Cerita Sumur Keramat Jati Herang
P. 32

penghargaan  yang  sangat  luar  biasa  yang  dirasakan
            oleh Syekh Mahdum. Pihak Kesultanan Banten berpesan

            agar mustaka ini nantinya dipasang pada atap masjid

            yang ada di Kampung Tampeuyan.

                Berangkatlah  mereka  menuju  kampung  masing-
            masing  siang itu  dengan  berjalan  kaki.  Dari  Banten

            ke  Kampung  Tampeuyan  jaraknya  cukup  jauh.  Syekh

            Mahdum  membutuhkan  waktu  dua  hari  perjalanan

            dengan berjalan kaki.  Sesampainya di Kampung Waringin
            Kurung,  hari  mulai  beranjak  malam.  Suara  jangkrik

            dan  serangga  lainnya  begitu  gembira  menyambut

            malam  tiba.  Bunyi  seranggga  yang  bersahut-sahutan

            melahirkan nada yang harmonis.
                Keempat  tukang  itu  sudah  lelah  berjalan  sejak

            siang.  Mereka  memutuskan  untuk  beristirahat  di

            sebuah gubuk kosong di pinggir jalan. Kebetulan, gubuk

            itu  sudah  lama  ditinggalkan  oleh  pemiliknya.  Mereka
            melepas  lelah  sambil  membuat  bebeleman  atau  api

            unggun dari ranting-ranting kering yang ada di sekitar

            gubuk kosong.






                                                                       23
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37