Page 33 - Cerita Sumur Keramat Jati Herang
P. 33

Suara jangkrik yang berbunyi nyaring pada tengah
            malam  buta,  tidak  mengganggu  kepulasan  tidur

            keempat para tukang itu. Karena terlalu jauh berjalan

            kaki, mereka kelelahan dan tidak mendengar apa-apa

            di  sekitar  mereka.  Dalam  pikirannya,  mereka  hanya
            ingin  tidur  dan  besok  harus  bangun  lebih  pagi  untuk

            melanjutkan perjalanan ke kampung masing-masing.

                Di keheningan malam yang  hanya ada cahaya api

            unggun  dari  ranting-ranting  kayu  yang  sudah  mulai
            redup,  tiba-tiba  terdengar  suara  ranting  kayu  yang

            patah. Mungkin tidak sengaja terinjak oleh seseorang

            sehingga menimbulkan suara yang cukup berisik. Suara

            itu membangunkan Syekh Mahdum dari tidurnya yang
            lelap. Syekh Mahdum langsung teringat kepada hadiah

            yang  diberi  Sultan  kepadanya.  Tanpa  pikir  panjang,

            Syekh langsung meraba bungkusan yang berisi mustaka

            di sampingnya.
                Apa  yang  dikhawatirkan  Syekh  ternyata  benar.

            Bungkusan yang berisi mustaka itu sudah sudah tidak

            ada, raib dibawa kabur oleh orang yang tidak dikenal.

            Syekh  Mahdum  langsung  bangkit  dari  tidurnya  dan



            24
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38