Page 42 - Cerita Sumur Keramat Jati Herang
P. 42

oleh  masyarakat  Kampung  Tampeuyan  seperti  pada
            saat itu.

                Sehabis  salat  Subuh,  tatkala  Matahari  mulai

            menampakkan  wajahnya,  kicauan  kutilang,  saling

            berlomba  memperdengarkan  kemerduan  suaranya,
            masyarakat kampung bergotong-royong mempersiapkan

            pemasangan mustaka. Mustaka yang terbuat dari tanah

            liat yang dibakar menyerupai bunga yang sedang mekar

            itu  dipasang  di  puncak  Masjid  Kampung  Tampeuyan
            pagi  ini.  Para  ibu  di  kampung  itu  sibuk  menyiapkan

            berbagai  macam masakan  untuk persiapan bancakan

            atau makan bersama  siang nanti. Sebagai bentuk rasa

            syukur  masyarakat  Kampung  Tampeuyan,  mereka
            memotong  seekor  kambing  yang  cukup besar  untuk

            disantap bersama-sama.

                Sebenarnya,  masyarakat  Kampung  Tampeuyan

            sudah lama ingin mengangkat Syekh Mahdum menjadi
            lurah.  Semenjak  Lurah  Sardi  meninggal  dunia,  belum

            ada  yang  menggantikannya  hingga  saat  ini.  Sudah

            hampir setahun Kampung itu tidak memiliki lurah. Saat

            itu merupakan saat yang paling tepat. Sambil memasang



                                                                       33
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47