Page 50 - Cerita Sumur Keramat Jati Herang
P. 50

Kicauan  burung  kutilang  dan  burung  cipau
            membangunkan  Kosim  dari  tidurnya.  Luka bekas

            khitannya masih terlihat basah. Dengan sedikit meringis

            menahan sakit, Kosim bangun dari tidurnya. Dia teringat

            bahwa hari ini adalah pesta khitannya. Kosim bergegas
            mandi  dan  memakai  sarung  yang  baru,  hadiah  dari

            abahnya, Lurah Sakti.

                Hari mulai beranjak siang. Tamu-tamu sudah mulai

            berdatangan  dari  segala  pelosok  kampung.  Hari  ini
            adalah hari yang sangat membahagiakan bagi keluarga

            Lurah Sakti dan juga penduduk Kampung Tampeuyan.

            Kesempatan untuk makan besar di rumah Lurah Sakti

            tidak  disia-siakan  oleh  warga  sekitar.  Mereka  bisa
            makan  sepuasnya.  Ditambah  lagi, acara  pesta  itu

            dimeriahkan pula oleh penampilan musik kendang dari

            Kampung Leuwi Badak. Penampilan itu makin membuat

            warga terhibur dan betah berlama-lama di rumah Lurah
            Sakti.

                Musik kendang yang terdiri atas kenong, kendang,

            terompet,  gong, dan  lain-lain  dari  tadi  tidak  pernah

            berhenti dimainkan. Makin siang semakin  meriah pesta



                                                                       41
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55