Page 55 - Cerita Sumur Keramat Jati Herang
P. 55

sediakala”.  Lurah  Sakti  berusaha  menenangkan  hati
            istrinya.

                Sore harinya, tersiar kabar bahwa Kosim, anak Lurah

            Sakti, meninggal dunia. Sempat Kosim siuman sebentar

            dan  memanggil  Abah  dan  Nyainya,  tetapi  beberapa
            saat  setelah  itu  Kosim menutup  matanya  menghadap

            Tuhan  Yang  Mahakuasa.  Semua  warga  berdatangan

            untuk melihat Kosim terakhir kalinya. Teman-temannya

            menangis karena kehilangan Kosim, teman yang saleh
            dan baik hati.

                Tibalah  saatnya  prosesi pemakaman.  Seluruh

            warga  ikut  mengantarkan   jenazah  Kosim  ke tempat

            peristirahatannya yang terakhir. Suasana pemakaman
            sore itu begitu sunyi dan sepi, berbeda sekali dengan

            hari kemarin, pada saat semua warga merayakan pesta

            khitanan Kosim. Semua kegembiraan dan suka cita yang

            dialami oleh warga kemarin lenyap seketika dan hilang
            begitu saja  dari pikiran mereka.

                Usai  pemakaman  Kosim,  Lurah  Sakti  memberikan

            sambutan di depan semua warga. Lurah Sakti tidak bisa

            menyembunyikan  kesedihan  yang  begitu  amat  dalam



            46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60