Page 11 - Sumut-Putri Lopian
P. 11

“Ayo, tangkap ikan-ikan itu. Mumpung air laut
            surut. Lumayan bisa kita jual di pasar nanti,” kata salah

            seorang nelayan.
                 “Jangan, jangan ke laut. Tetap di darat. Mungkin

            ada kejadian dahsyat terjadi sebentar lagi,“ kata Pak
            Ngah, seorang nelayan tua. Dia pernah mendengar

            cerita dari kakeknya bahwa jika air laut surut setelah
            terjadi  gempa,  semua  lari  ke  bukit  karena  beberapa

            saat lagi akan terjadi pasang besar. Tak seorang pun
            mendengar teriakannya. Semua berlarian ke laut

            menangkap ikan.
                 Beberapa  saat  kemudian  terdengarlah  suara

            gemuruh datang dari tengah laut. Dari kejauhan
            terlihat seperti gajah raksasa berlarian menuju pantai.

            Masyarakat masih tidak memperdulikan suara gemuruh
            itu. Mereka sibuk menangkap ikan yang terdampar

            di pantai. Namun, beberapa detik kemudian ombak
            besar  menghantam  pantai  menyapu  apa  pun  yang

            dilewatinya. Penduduk yang berada di pinggir pantai
            itu hanyut ditelan ombak besar. Ombak setinggi pohon

            kelapa  menggulung  apa  pun  yang  dilewatinya,  rumah
            penduduk, bahkan istana Kerajaan Lopian rata dengan

            tanah.

                                          3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16