Page 12 - Sumut-Putri Lopian
P. 12

Ayah  dan  ibu  Putri  Lopian  menghilang  di  dasar
            Samudra Hindia, digulung ombak  setinggi pohon kelapa

            yang  menerjang  Kerajaan  Lopian  pada  waktu  itu.
            Menurut legenda, ayah dan ibu Putri Lopian menjelma

            menjadi peri penunggu dasar samudra yang sangat luas
            itu. Para pengawal dan hulubalang kerajaan juga hilang

            secara  misterius.  Tinggallah  sang  Putri  sendirian  di
            bekas istana ayahandanya. Putri Lopian yang berumur

            sembilan tahun itu  sangat ketakutan karena tidak ada
            seorang pun yang ditemuinya di istana.

                   “Huhuhu... Ayaah... Ibuu... hamba takut ditinggal
            sendirian. Tak ada seorang pun yang dapat menolong

            hamba. Huhuhuhu... Ayah, Ibu tolonglah hambaaa....,”
            Putri Lopian menangis tersedu-sedu memanggil-manggil

            ayah dan ibunya. Setelah seharian menangis meratapi
            nasibnya, akhirnya Putri Lopian tertidur di depan istana.

            Tiba-tiba datanglah beberapa hewan yang biasa diberi
            makan oleh Putri Lopian. Mula-mula muncul rusa dan

            kelinci kemudian menyusul kura-kura raksasa, hewan
            kesayangan Tuan Putri. Mereka mengelilingi putri yang

            malang itu, menjaganya hingga Putri Lopian terbagun.
            Ketika terbangun, Putri Lopian menceritakan apa yang

            menimpa dirinya kepada hewan-hewan itu.

                                          4
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17