Page 22 - Sumut-Putri Lopian
P. 22

“Menurut mata batin hamba, Yang Mulia, sebagai
            tabib yang sudah lama di kerajaan ini, dia adalah Putri

            Lopian. Dahulu, orang tuanya adalah seorang raja yang
            menjelma  menjadi  peri  penunggu  Samudra  Hindia.“

            Guru kerajaan menjelaskan dengan sangat terperinci.
                 Raja mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian

            berkata,  dengan  takjub.  “Benarlah  dugaan  saya.
            Ayah  Puteri  Lopian  itu  adalah  sahabat  saya.  Dahulu,

            ketika musibah itu terjadi, saya memerintahkan
            panglima membawa pasukannya ke kerajaan itu untuk

            menyelamatkan penduduk kerajaan, tetapi tak satu pun
            yang dapat diselamatkan,” imbuh Raja menyayangkan.

                 “Benar,  Yang  Mulia,  menurut  penglihatan  batin
            hamba,  ketika  itu  pastilah  sang  Putri  bersembunyi  di

            ruang rahasia istananya. Dia sangat ketakutan waktu
            itu sehingga prajurit kita tidak menemukan siapa pun

            di situ,” kata guru kerajaan. Mendengar hal itu, ketiga
            orang itu pun tercenung sementara, masing-masing

            berpikir tentang sang Putri.
                 “Ayahanda, andai Ayahanda berkenan, bagaimana

            jika  kita  menggelar  syukuran  kepada  Tuhan  Yang
            Mahakuasa memohon untuk mempertemukan kita

            dengan  Putri  Lopian?”  usul  Pangeran  Badiri  dengan

                                          14
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27