Page 35 - Sumut-Putri Lopian
P. 35

“Ampun, Yang Mulia, mengapa  kalung ini sangat
            mirip dengan kalung yang hamba pakai ini? tanya Putri

            Lopian penasaran.
                 “Anakku, kalung ini adalah kalung pemberian guru

            kami, guru saya dan guru ayahandamu. Kami sama-sama
            satu perguruan. Selain itu, kami masih ada hubungan

            darah dari pihak ibu. Kamu adalah keponakanku,” jawab
            raja itu penuh haru. Putri Lopian tak kuasa menahan

            tangisnya. Ternyata dia tidak hidup sebatang kara. Dia
            masih punya saudara. Seorang raja bijaksana.

                 “Ayahandamu adalah kerabat jauh saya. Ketika saya
            mendengar  peristiwa  ombak  besar  yang  menghantam

            Kerajaan Lopian itu, saya telah memerintahkan seluruh
            pasukan kerajaan saya mencari penduduk atau keluarga

            raja yang  masih  hidup  pada  saat  kejadian itu,  tetapi
            tak ada satu pun manusia yang ditemukan oleh prajurit

            saya. Kalaulah prajurit saya tahu lokasi kamar rahasia
            itu, engkau pasti sudah kami selamatkan waktu itu,”

            kata raja mengenang peristiwa bererapa tahun yang
            lalu.

                 “Ayahanda, izinkan hamba untuk bertanya kepada
            Putri Lopian,” sela Pangeran Badiri. Sejak saat itu sang




                                          27
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40