Page 40 - Sumut-Putri Lopian
P. 40

menunggu datangnya hari yang ditunggu-tunggu itu.
            Anak-anak gadis yang gagal dalam sayembara itu ada

            yang  merasa  iri kepada  Putri  Lopian  yang menurut
            mereka  tidak  pantas  diperistri  oleh  pangeran  yang

            gagah itu.
                 “Apakah Pangeran Badiri tidak dapat membedakan

            mana wanita cantik dan mana wanita kampungan seperti
            Lopian  itu?  Kenapa  dia  mau  saja  menjadikan  Lopian

            gadis hutan yang tak jelas asal usulnya itu menjadi
            istrinya?” gerutu salah seorang peserta sayembara

            yang  gagal  kepada  temannya  yang  juga  gagal  dalam
            sayembara itu.

                 “Iya. Mungkin saja dia itu wanita siluman yang
            sedang menyamar menjadi manusia. Hiiii... apakah

            Pangeran Badiri tidak takut beristri seorang siluman?”
            balas temannya pula.

                 “Eh...  sudah,  sudah!  Bergunjing  saja  kalian  ini.
            Siapa bilang Putri Lopian itu siluman. Dia manusia biasa

            seperti kita. Dia tinggal di hutan sendirian, tetapi dia
            bukan siluman,” kata ibu salah seorang dari mereka.

                 Namun, ada juga yang menerimanya dengan ikhlas.
            Mereka merasa Putri Lopian memang sangat pantas

            untuk menjadi istri Pangeran Badiri, pewaris takhta

                                          32
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45